Linda Daranda

Linda Daranda

Sabtu, 23 Juli 2011

Jangan biarkan amarah kita berlanjut hingga hari berganti!!

Aku ingat, dia pernah mengatakan sesuatu. dan entah mengapa, aku selalu mengartikannya sebagai 'kita tidak boleh tidur dalam keadaan marah, karena bisa saja salah satu dari kita berdua meninggal malam itu'. Percayalah, jika pasangan kita meninggal tiba2 di malam hari, hidup kita akan sangat dipengaruhi oleh mood kita ketika beranjak tidur. Setiap kali kita berpisah dengan pasangan kita, cobalah pertimbangkan bagaimana perasaan kita jika dia tidak pernah kembali. Aku selalu membayangkan itu setiap hari, seolah olah ketika kita harus berpisah pertemuan itu adalah pertemuan terakir.

Banyak diantara kita yang memiliki amarah yang meledak2, jika sedang begitu, apakah kita menumpahkannya atau membiarkannya berlalu selama ber jam jam atau ber hari hari? kita semua punya cara yang berbeda dalam mengatasi kekesalan, frustasi, dan kemarahan. Pertengkaran terus-menerus dalam suatu hubungan tidaklah sehat, tapi bukan berarti buruk jika sesekali terjadi perdebatan dalam batas2 perilaku yang dewasa. Dan pasangan yang terbaik adalah pasangan yang tidak pernah mengancam atau menyakiti, atau mengucapkan tuduhan hanya untuk menyakiti atau malah mengatakan hal2 yang akan disesali kemudian.

Ini adalah pertengkaran dengan orang yang paling aku cintai di dunia. Setiap kali pertengkaran ini terjadi pasti rasanya sangat tidak enak, dan kita perlu menyelesaikannya secepat mungkin. Cara terbaiknya adalah kita punya keyakinan dan komitmen  bahwa sekali suatu masalah selesai maka masalah tersebut tidak boleh di pertengkarkan lagi. Kita harus bisa memulai setiap harinya dengan semangat yang baru dan kita tidak dapat melakukannya kecuali kita menyelesaikan pertengkaran kita sebelum tidur. Tentu saja masalah2 besar perlu didiskusikan lebih lanjut, dan tidak ada masalah kecil atau besar. Semua masalah harus mendapatkan porsi yang sama besarnya dan sama penting nya. Jika menurut pasangan kita masalah itu penting untuk di bicarakan, maka hal itu memang penting untuk di bicarakan.

Kita harus yakin bahwa kita adalah bukan jenis orang yang suka tidur dengan amarah. Perilaku tidak menyelesaikan suatu masalah justru mencerminkan hubungan yang biasa biasa saja. Perilaku itu bukan untuk hubungan yang serius. Kita sudah cukup dewasa untuk menyelesaikan perbedaan diminggu2 kemarin dan menyadari bahwa kita terlalu mencintai satu sama lain untuk terbawa oleh pertengkaran. Jika salah satu pasangan belum bisa meredakan ego nya, salah lain lah yang harus melakukannya. Bagaimana caranya, hal itu mudah 'jadilah orang pertama yang meminta maaf'.

Orang dewasa tidak bertengkar. Tentu saja mereka berdebat dan tidak setuju. Mereka mengungkapkan perasaan mereka dan bersuara ketika mereka terluka, marah atau kesal. Pertanyaan besarnya, dalam pertengkaran dengan orang yang sangat kita cintai, yang sebenarnya tidak kita inginkan terjadi, apa yang akan kita lakukan?seperti yg sudah disebutkan sebelumnya, jawabannya adalah meminta maaf, bahkan sebelum pasangan kita melakukannya. Dan bagaimana perasaan kita ketika meminta maaf? tidak melihat alasannya? atau kita merasa telah kehilangan muka?Jangan..Kita sudah cukup dewasa, kuat dan percaya diri untuk melakukannya. Lagipula ini bukan permintaan maaf di depan 500 orang. ini hanyalah permintaan maaf pribadi kepada orang yang paling kita sayangi. kita pasti bisa melakukannya.

Kita meminta maaf untuk apa?bukankah munafik meminta maaf padahal kita merasa kitalah yang benar? Tidak, bukan itu alasan kita meminta maaf. Kita meminta maaf karena telah membiarkan pembicaraan mengenai perbedaan pandangan menjadi pertengkaran. Pertengkaran butuh 2 orang, dan aku kita meminta maaf karena telah bersikap kekanak-kanakan sehingga hal ini terjadi, dan atas semua kesalahan yang pasti telah kita perbuat hingga titik ini.

Seseorang harus jadi yang pertama menyadari bahwa sikap kekanak-kanakan nya telah terjadi, dan orang itu haruslah kita. Kita harus membuktikan bahwa setidaknya salah seorang pasangan bisa bersikap pemaaf, murah hati, gak ja'iman. Kalau kita beruntung, pasangan kita akan merespon dengan menunjukkan bahwa mereka juga memiliki sifat itu. Mereka hanya butuh diingatkan oleh kita.

Apapun yang membuat kita bertengkar, yang mungkin atau mungkin juga tidak perlu diselesaikan ketika masing2 dari kita sudah tenang, berdamai dan berteman kembali adalah lebih baik daripada harus ngambek2an dan gak enak2 an. Kita berdua yang telah menciptakan situasi ini, dan dibutuhkan peran keduanya untuk keluar dari situasi tersebut.

Aku meminta maaf karena telah membiarkan perdebatan memanas dan lepas kendali.  Aku tidak meminta maaf atas pendapat dan tindakanku. Kecuali kalau pendapat dan pertanyaanku memang salah, 

Love u Most


Tidak ada komentar:

Posting Komentar